Search This Blog

Kasus PLTU Riau, Idrus Akui Pernah Bertemu Johannes Kotjo

Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Menteri Sosial Idrus Marham mengaku pernah bertemu pengusaha Johannes Budi Sutrisno Kotjo, terkait proyek PLTU Riau-1. Pertemuan dilakukan pada Maret 2018 di kantor Kotjo di Graha BIP, Jakarta, Maret 2018.

Hal ini disampaikan Idrus saat menjadi saksi dalam sidang kasus dugaan suap kasus proyek PLTU Riau-1 dengan terdakwa Kotjo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (1/11).

Dalam pertemuan yang dihadiri mantan anggota DPR Eni Maulani Saragih itu, Idrus sempat membahas proyek PLTU Riau dengan Kotjo. Saat itu, Kotjo menjelaskan bahwa proyek PLTU Riau akan segera rampung.


"Bang Kotjo jelaskan betul punya pekerjaan listrik PLTU Riau-1. Tapi sudah di ujung, mau selesai karena sudah dikerjakan sejak 2015," ujar Idrus.

Kotjo juga menyampaikan padanya bahwa proyek itu terbilang murah karena mendapat investor dari luar. Namun Idrus langsung mengingatkan Kotjo agar berhati-hati menggarap proyek tersebut.

"Saya bilang Bang Kotjo, 'kalau murah justru harus hati-hati karena kalau murah biasanya jadi masalah'," ucap Idrus.

Kotjo tetap berusaha meyakinkan Idrus bahwa proyek itu berjalan lancar tanpa hambatan.


Kata Idrus, Kotjo bahkan sempat menawarkan dirinya mendatangkan orang dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Mendengar itu, Idrus pun mengaku tak mau lebih jauh mencampuri urusan Kotjo terkait proyek tersebut.

Idrus lantas menyampaikan kepentingan terkait bantuan uang untuk organisasi pemuda masjid. Ia berani meminta lantaran sudah berkawan lama dengan Kotjo. Permintaan itu pun disanggupi oleh Kotjo.

"Karena Pak Kotjo orang kaya, dermawan, saya sampaikan, Pak Kotjo belum beramal ke masjid, belum berinfak. Saya minta untuk infak masjid," tuturnya.

Idrus kemudian kembali bertemu Kotjo bersama Eni pada Juni 2018. Namun Idrus tak menjelaskan lebih lanjut terkait kepentingan yang dibahas dalam pertemuan tersebut.

Dalam persidangan sebelumnya, Eni pernah menyebut bahwa dia dan Idrus bertemu Kotjo pada Desember 2017 sebelum pelaksanaan musyawarah nasional luar biasa Partai Golkar.

Namun Idrus membantah dan mengaku tak pernah melakukan pertemuan sebelum munaslub.


"Seingat saya tidak pernah. Waktu mau munaslub saya enggak punya kepentingan apa-apa," ucapnya.

Dalam perkara ini, Kotjo selaku pemegang saham Blackgold Natural Resources (BNR) didakwa menyuap Eni dan Idrus senilai Rp4,75 miliar.

Suap itu diberikan agar Eni membantu Kotjo mendapatkan proyek Independent Power Producer (IPP) PLTU Mulut Tambang Riau-1 antara PT PJBI, China Huadian Engineering Company Ltd, termasuk BNR. (pris/wis)

Let's block ads! (Why?)


November 01, 2018 at 07:47PM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2P6H852
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT


Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kasus PLTU Riau, Idrus Akui Pernah Bertemu Johannes Kotjo"

Post a Comment

Powered by Blogger.