Search This Blog

Mengatasi Diabetes Akut dengan Diet Vegan

Jakarta, CNN Indonesia -- Tiga tahun lalu, Khaled Al-Suwaidi (35) mendapat kabar buruk yang mengubah gaya hidupnya secara drastis. Dia didiagnosis menderita penyakit kronis yang mengancam nyawanya. Dia mengidap diabetes akibat gaya hidup tidak sehat yang dilakoninya selama bertahun-tahun.

Dia adalah pria kelahiran Abu Dhabi, Arab Saudi, yang menempuh pendidikan doktoralnya di Amerika Serikat. Selama itu, dia terjebak oleh gaya hidup tidak sehat dengan berat badan 127 kilogram.

"Saya selalu belajar. Jika saya tidak sedang belajar, saya pergi nongkrong, menikmati waktu, makan di tengah malam," ujar Al-Suwaidi, melansir CNN.


Namun, kabar buruk tiba di hadapannya saat dia kembali ke Abu Dhabi. Pada tahun 2015, dokter mendiagnosisnya penyakit diabetes yang diidapnya. "Pada usia 32 tahun, saya terkena diabetes. Jelas saya kaget," kata Al-Suwaidi.

Kawasan Timur Tengah memang tengah diserang epidemi obesitas dan diabetes. Federasi Diabetes Internasional pernah melaporkan sebanyak 37 juta orang di Timur Tengah dan Afrika Utara hidup dengan diabetes. Angka itu setara dengan 9,7 persen populasi di kedua wilayah tersebut.

Secara global, sekitar 415 juta warga dunia hidup dengan diabetes. Angka itu setara dengan 1 di antara 11 orang dewasa.

Tingginya angka diabetes dan obesitas itu disebabkan oleh gaya hidup mewah orang-orang di zaman kiwari. Selain itu, banyak penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup minim mobilitas juga berperan besar dalam hal ini.

Ahli penyakit dalam di Cleveland Clinic, Abu Dhabi, dr Gurjyot Bajwa mengatakan bahwa perubahan sederhana selama 20 menit setiap hari mampu menekan risiko diabetes.


"Satu-satunya hal yang bisa kita ubah adalah mengubah aktivitas sehari-hari menjadi lebih baik," kata Bajwa.

Diagnosis itu membuat Al-Suwaidi berpikir keras. Satu-satunya hal yang ada dalam pikirannya adalah perubahan gaya hidup.

Al-Suwaidi mulai tidur lebih cepat, lebih berhati-hati memilih makanan, dan mulai giat berolahraga. Dia juga fokus mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah besar.

Perubahan yang dilakoni Al-Suwaidi tak sia-sia. Tiga tahun kemudian tubuhnya kian membaik.

Al-Suwaidi bahkan menjadi orang pertama yang berlari secara nonstop di Arab Saudi. Dia berlari dari Fujairah menuju Abu Dhabi yang berjarak 327 kilometer dalam tiga hari delapan jam.

"Jika saya tidak mendorong diri saya sendiri untuk berubah, ke depannya ini akan jadi lebih buruk," kata Al-Suwaidi.

Diet adalah kunci. Menjalani diet sehat dapat membuat seseorang merasa lebih baik. "80 persen ini disebabkan oleh diet, 20 persen karena kebiasaan saya berolahraga," kata Al-Suwaidi. Sebab, Anda bisa saja berada di pusat kebugaran selama berjam-jam. Namun, jika itu tidak diimbangi dengan nutrisi yang baik, hasilnya tak akan terlihat.


Al-Suwaidi juga bereksperimen dengan diet vegan. Tiga kali dalam sepakan, dia menjadi seorang vegan.

Setelah hal itu dilakoninya, dia merasa ada perubahan yang lebih baik pada tubuhnya. Energinya pun bertambah.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet vegan punya segudang manfaat untuk kesehatan. Selain itu, diet vegan juga disebut-sebut potensial menangkal diabetes.

"Yang penting adalah mengonsumsi serat yang banyak ditemukan di sayur dan buah," ujar Bajwa. Sementara makanan tinggi kadar garam dan gula buatan, jelas hanya akan meningkatkan risiko diabetes. (asr/chs)

Let's block ads! (Why?)


November 02, 2018 at 04:44PM
via CNN Indonesia https://ift.tt/2CWUn0z
RSS Feed

If New feed item from http://ftr.fivefilters.org/makefulltextfeed.php?url=https%3A%2F%2Fwww.cnnindonesia.com%2Frss&max=3, then Send me an em


Unsubscribe from these notifications or sign in to manage your Email Applets.

IFTTT


Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengatasi Diabetes Akut dengan Diet Vegan"

Post a Comment

Powered by Blogger.